Qurban Berkah dan Ceria!

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS Ath Thalaaq [65]: 2-3).

Semakin yakin kepada Allah, semakin ringan pula untuk melakukan apa saja yang disukai Allah. Jadi, kemampuan seseorang baik harta, tenaga, waktu dan pikiran, sangat berbanding dengan tingkat ketauhidannya.

Semakin yakin kepada Allah, maka semakin ringan dan semakin melimpah kebaikan. Sebaliknya, semakin kurang yakin kepada Allah, semakin pelit dan banyak perhitungan. Baca entri selengkapnya »

Subhanallah, ibadah qurban merupakan ibadah bukti cinta kepada Allah Aza wajjalla. Nabi Ibrahim karena saking cintanya kepada Allah, anak tercinta yang sekian lama dirindukan, rela dikorbankan. Lebih hebat lagi Siti Hajar, anak yang dikandung dan dilahirkan, rela dikorbankan demi cintanya kepada Allah. Lebih hebat lagi Ismail, dirinya rela dikorbankan, demi cintanya kepada Allah. Baca entri selengkapnya »

1. Punya penyakit? Bismillaah, tuker aja sama hewan kurban.#kurban

2. Makin keren kurbannya, makin keren pertolongan Allah.#kurban

3. Saat kurban dipotong, dipotong jugalah penyakit dari dalam tubuh. Aamiin. #kurban

4. Baik sangka aja sama Allah. Ga usah merasa membebani Allah dg segala permohonan kita. #kurban Baca entri selengkapnya »

IDUL ADHA disebut juga Idul Qurban (Kurban), karena memang menyembelih hewan qurban waktunya tepat setelah selesai menunaikan shalat hari raya itu atau 10 Dzulhijjah sampai matahari terbenam tanggal 13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik). Ibadah Qurban, seperti juga serangkaian ritual haji, merupakan syariat Nabi Ibrahim yang dilanjutkan dan dilestarikan oleh Nabi Muhammad SAW dan umatnya, bertolak dari ajaran Nya.

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah Shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah” (QS. Al-Kautsar:1-2)

Penyampaian qurban dilakukan Ibrahim tempo hari, adalah peristiwa yang menunjukkan makna tentang larangan bagi kita untuk menghamba kepada insting-insting primitive kebendaan, larut dalam bujuk rayu materialisme hedonistic yang serba palsu dan menjajikan kesenangan sesaat dan artificial penuh rekayasa. Qurban adalah peristiwa yang melukiskan pergulatan iman Ibrahim : antara memilih Allah atau memilih ismail, anaknya sendiri yang kelahirannya telah didambakan selama seratus tahun.

Hikayat dramatis yang diabadikan Tuhan itu, diantaranya dalam QS. Ash-Shaffat: 100-111, menggambarkan kepada kita ihwal makna hakiki dari sebuah pengurbanan (ruh Qurban)

Memasuki momentum hari raya Idul Adha 1427 H/2006 ini, kita diingatkan untuk melakukan ritus napak tilas (ekspidisi jejak Rasul-Commemorative) dengan setiap kita menjadi Ibrahim-ibrahim kecil yang ikhlas dan rendah hati mengorbankan “ismail” yang paling kita cintai.

“Kamu tidak akan mendapatkan kebaikan (yang sempurna) sebelum kamu mendermakan/mengorbankan sebagian hartamu yang kamu cintai” (QS. Al
Imran:92)